Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diant
aramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
(QS.Ruum:21)
Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui.
(QS. An Nuur 32)
Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah
(QS. Adz Dzariyaat 49)
Dialah yang menciptakan kalian dari satu orang, kemudian darinya Dia menciptakan istrinya, agar menjadi cocok dan tenteram kepadanya
(QS. Al-A’raf 189)
Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)
(QS. An-Nur 26)
Dan bergaullah dengan mereka ( para istri ) dengan cara yang baik / patut ( bil Ma'ruf ). Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka, ( maka bersabarlah ) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak
( QS. An-Nisa : 19 )
Istri-istrimu adalah ( seperti ) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah ( amal yang baik ) untuk dirimu sendiri, dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemuiNya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman.
( QS. Al-Baqoroh : 223 )
"jika ada orang yang datang kepadamu lelaki yang telah engkau senangi agama dan akhlaknya maka nikahkanlah dia."
(HR.Tirmidzi,kitab annikah,bab: ma jaa' idza jaa'akum man tardhaunadiinahu fazawwijuuhu (1108),Baihaqi, kitab an-nikah,bab: at-targhib fit tazwiij min dzid diin wal khluluq al-mardhi (13863), dari hadits Abu Hatim Al-Muzani radhiallahu anhu, dihasankan Al-Albani dalam al-irwaa' (6/266).)
“Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku”
(HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.)
“Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah”
(HR. Tirmidzi)
“Dunia ini dijadikan Allah penuh perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan hidup adalah istri yang shalihah”
(HR. Muslim)
“Barang siapa yang dikaruniai seorang istri yang shalihah oleh Allah, berarti dia telah ditolong oleh Allah pada separuh agamanya. Oleh karena itu, hendaknya ia bertaqwa pada separuh yang lain”
(Al Hadits)
“Jadilah istri yang terbaik. Sebaik-baiknya istri, apabila dipandang suaminya menyenangkan, bila diperintah ia taat, bila suami tidak ada, ia jaga harta suaminya dan ia jaga kehormatan dirinya”
(Al Hadits)
"Wanita yang paling baik yaitu yang pandai mengendarai unta (mandiri mampu mengurus rumah tangga). Wanita yang terbaik yaitu yang besar kasih sayangnya kepada anak kecil dan pandai mengurus harta suaminya yang sedikit (miskin)."
(H.R. Ahmad, Bukhari dan Muslim)
Al- Bazzar dan At Thabrani meriwayatkan bahwa seorang wanita pernah datang kepada Rasullullah SAW lalu berkata : “ Aku adalah utusan para wanita kepada engkau untuk menanyakan : Jihad ini telah diwajibkan Allah kepada kaum lelaki, Jika menang mereka diberi pahala dan jika terbunuh mereka tetap diberi rezeki oleh Rabb mereka, tetapi kami kaum wanita yang membantu mereka , pahala apa yang kami dapatkan? Nabi SAW menjawab :” Sampaikan kepada wanita yang engkau jumpai bahwa taat kepada suami dan mengakui haknya itu adalah sama dengan pahala jihad di jalan Allah, tetapi sedikit sekali di antara kamu yang melakukanya.
(HR. Ath Thabrani)
“Nikahilah wanita yang penuh cinta ...”
(HR. Imam Ahmad)
“Nikahilah wanita sesungguhnya mereka lebih banyak keturunannya, lebih manis tutur katanya dan lebih menerima dengan sedikit(qanaah). dan dalam riwayat lain “Lebih sedikit tipu dayanya”. (HR.Ibnu Majah)
”Bagi seorang lelaki beriman, sesudah takwa kepada Allah SWT, maka tidak ada sesuatu yang paling baik bagi dirinya, selain istri yang shalehah. Yaitu, taat bila diperintah, melegakan bila dilihat, ridha bila diberi yang sedikit, dan menjaga kehormatan diri dan suaminya, ketika suaminya pergi.”
(HR Ibnu Majah).
“Maukah aku beritahukan padamu sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalehah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila suami sdg pergi ia akan menjaga dirinya”.
(HR. Abu Dawud)
Dari Aisyah ra, ia berkata : "Aku biasa mandi bersama Rasululloh SAW dalam satu tempat mandi. Antara tanganku dan tangan beliau saling bergantian mengambil air, tetapi beliau mendahului aku, sehingga aku berkata : 'Sisakan untukku, sisakan untukku'. Ketika itu kami sedang junub."
(HR. Bukhari dan Muslim).
Dari Aisyah ra, ia berkata : "Rasululloh SAW pernah bersabda : 'Semoga Alloh merahmati suami yang dimandikan istrinya dan ditutup (kekurangan) akhlaqnya."
(HR. Baihaqi).
‘Aisyah r.ha. berkata “Aku bertanya kepada Rasulullah SAW. siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita ?” Jawab baginda, “Suaminya”. “Siapa pula berhak terhadap laki-laki ?” Jawab Rasulullah SAW. “Ibunya”.
“Hak suami itu besar, sehingga seandainya darah atau nanah mengucur dari hidung suami lalu dijilati oleh istrinya masih belum terbayar hak suami itu, dan bila saja manusia diperbolehkan sujud pada manusia, niscaya aku perintahkan istri sujud kepada suaminya“
(HR. Al Hakim)
“Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.”
(HR. An-Nasai)
“Wanita yang paling besar mendatangkan keberkahan adalah seorang istri yang paling mudah menerima nafkah (ridha dengan kemampuan nafkah suaminya)”
(HR. Ahmad dari Siti ‘Aisyah)
“Diperlihatkan neraka kepadaku, ternyata aku dapati kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita yang kufur.” Ada yang bertanya kepada beliau: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Rasulullah menjawab: “Mereka mengkufuri suami dan tidak mensyukuri kebaikannya. Seandainya seorang suami berbuat baik kepada istrinya setahun penuh, kemudian ketika si istri melihat dari suami itu (yang tidak berkenan baginya), dia berkata: “Aku tidak pernah melihat darimu kebaikan sama sekali.” (HR. Al-Bukhari Muslim)
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak (enggan) melainkan yang di langit murka terhadapnya hingga sang suami ridha padanya.”
(HR. Muslim)
“Apabila suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya, namun istrinya enggan dan suami tidur dalam keadaan marah pada istrinya, maka malaikat melaknat atas perempuan itu hingga pagi hari”
(HR. Ahmad)
”Sesungguhnya setiap isteri yang meninggal dunia yang diridhoi oleh suaminya, maka dia akan masuk surga.”
(Hadist riwayat Tirmizi dan Ibnu Majah)
“Wanita yang paling agung barakahnya, adalah yang paling ringan maharnya”
(HR. Ahmad, Al Hakim, Al Baihaqi dengan sanad yang shahih)
“Jangan mempermahal nilai mahar. Sesungguhnya kalau lelaki itu mulia di dunia dan takwa di sisi Allah, maka Rasulullah sendiri yang akan menjadi wali pernikahannya.”
(HR. Ashhabus Sunan)
“Sesungguhnya berkah nikah yang besar ialah yang sederhana belanjanya (maharnya)”
(HR. Ahmad)
“Dari Anas, dia berkata : ” Abu Thalhah menikahi Ummu Sulaim dengan mahar berupa keIslamannya”
(Ditakhrij dari An Nasa’i)
“Sesungguhnya, apabila seorang suami memandang isterinya (dengan kasih & sayang) dan isterinya juga memandang suaminya (dengan kasih & sayang), maka Allah akan memandang keduanya engan pandangan kasih & sayang. Dan apabila seorang suami memegangi jemari isterinya (dengan kasih & sayang) maka berjatuhanlah dosa-dosa dari segala jemari keduanya”
(HR. Abu Sa’id)
“Kawinilah gadis-gadis, sesungguhnya mereka lebih sedap mulutnya dan lebih banyak melahirkan serta lebih rela menerima (pemberian) yang sedikit.”
(HR. Ath-Thabrani)
“Hak suami atas isteri ialah tidak menjauhi tempat tidur suami dan memperlakukannya dengan benar dan jujur, mentaati perintahnya dan tidak ke luar (meninggalkan) rumah kecuali dengan ijin suaminya,
tidak memasukkan ke rumahnya orang-orang yang tidak disukai suaminya“
(HR. Ath-Thabrani)
“Tidak dibenarkan manusia sujud kepada manusia, dan kalau dibenarkan manusia sujud kepada manusia, aku akan memerintahkan wanita sujud kepada suaminya karena besarnya jasa (hak) suami terhadap isterinya.”
(HR. Ahmad)
“Apabila di antara kamu ada yang bersenggama dengan isterinya hendaknya lakukanlah dengan kesungguhan hati. Apabila selesai hajatnya sebelum selesai isterinya, hendaklah dia sabar menunggu sampai isterinya selesai hajatnya“
(HR. Abu Ya’la)
“Apabila seorang di antara kamu menggauli isterinya janganlah menghinggapinya seperti burung yang bertengger sebentar lalu pergi. “(
HR. Aththusi)
Apabila Allah menghendaki rumah tangga bahagia, maka diberikan kecenderungan mempelajari ilmu agama, yang muda menghormati yang tua, serasi ( harmonis ) dalam kehidupan, hemat dan hidup sederhana, melihat ( mengawasi ) cacat / kekurangan mereka masing-masing, dan kemudian melakukan taubat / minta maaf. Dan jika Allah menghendaki sebaliknya, maka ditinggalkannya mereka dalam kesesatan
( HR. Dailami )
Bahwa kebahagiaan keluarga dapat tercapai apabila terpenuhi empat perkara : Yakni keserasian antar suami istri, mempunyai anak yang terdidik, bergaul dengan orang yang sholeh, dan memiliki ketrampilan yang dapat menambah penghasilan.
( HR. Dailami )
Sesungguhnya diantara yang paling dimurkai Allah di hari kiamat ialah seorang suami yang diberitahu oleh istrinya tentang rahasia sedangkan oleh suaminya rahasia tadi disiarkannya.
( HR. Muslim )
Orang yang baik diantara kamu sekalian ialah orang yang paling baik terhadap keluarganya. Saya (Nabi) Adalah orang yang paling baik diantara kalian terhadap keluargaku, tidak ada orang yang mulia kecuali dia memuliakan wanita ( istrinya ), dan tidak ada orang yang menghina wanita (istrinya) kecuali dia sendiri orang yang hina.
( HR. Ibnu Asakir )
Apabila istri itu menjaga sholat lima waktu, puasa romadhon, menjaga kehormatannya dan taat kepada suaminya, maka dia akan masuk surga.
( HR. Al Bazzar )
wanita yang baik adalah yang taat kepada suaminya dan menjaga rumah tangganya serta memelihara rahasia dan harta bendanya.
(QS. An-Nisa' : 34 ).
Istri adalah penanggunjawab rumah tangga suaminya.
(HR. Bukhori & Muslim)
Setengah daripada hak suami atas istrinya adalah bila suami itu menginginkan istrinya lalu mencumbunya, walaupun istrinya itu berada di atas punggung onta, maka jangan sekali-kali istrinya itu menolaknya.
( HR. Baihaqi )
Tak ada manfaat ( lebih utama ) bagi orang mukmin sesudah bertakwa kepada Allah daripada istri yang sholihah, bila disuruh tidak membantah, bila melihat kepadanya hatipun senang, bila bersumpah agar istri berbuat sesuatu tidak ditolaknya, bila suami bepergian iapun menjaga baik-baik dirinya dan hanta suaminya.
( HR. Ibnu Majah dari Umamah ra )
“Ketika seorang istri mencuci pakaian suaminya, maka Alloh menentukan 1000 kebaikan untuknya, mengampuni 2000 kesalahannya, dan dimohonkan ampun oleh semua mahluk yang disinari matahari, serta ditingkatkan derajatnya 1000 tingkat.”
(HR. Abu Mansur dalam musnad Firdaus)
Barakallahufikum ....
Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...
... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...
~ o ~
Salam santun dan keep istiqomah ...
--- Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini ... Itu hanyalah dari kami ... dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan ... ----
Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....
#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
------------------------------------------------
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa'atuubu Ilaik ....
(QS.Ruum:21)
Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui.
(QS. An Nuur 32)
Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah
(QS. Adz Dzariyaat 49)
Dialah yang menciptakan kalian dari satu orang, kemudian darinya Dia menciptakan istrinya, agar menjadi cocok dan tenteram kepadanya
(QS. Al-A’raf 189)
Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)
(QS. An-Nur 26)
Dan bergaullah dengan mereka ( para istri ) dengan cara yang baik / patut ( bil Ma'ruf ). Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka, ( maka bersabarlah ) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak
( QS. An-Nisa : 19 )
Istri-istrimu adalah ( seperti ) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah ( amal yang baik ) untuk dirimu sendiri, dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemuiNya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman.
( QS. Al-Baqoroh : 223 )
"jika ada orang yang datang kepadamu lelaki yang telah engkau senangi agama dan akhlaknya maka nikahkanlah dia."
(HR.Tirmidzi,kitab annikah,bab: ma jaa' idza jaa'akum man tardhaunadiinahu fazawwijuuhu (1108),Baihaqi, kitab an-nikah,bab: at-targhib fit tazwiij min dzid diin wal khluluq al-mardhi (13863), dari hadits Abu Hatim Al-Muzani radhiallahu anhu, dihasankan Al-Albani dalam al-irwaa' (6/266).)
“Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku”
(HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.)
“Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah”
(HR. Tirmidzi)
“Dunia ini dijadikan Allah penuh perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan hidup adalah istri yang shalihah”
(HR. Muslim)
“Barang siapa yang dikaruniai seorang istri yang shalihah oleh Allah, berarti dia telah ditolong oleh Allah pada separuh agamanya. Oleh karena itu, hendaknya ia bertaqwa pada separuh yang lain”
(Al Hadits)
“Jadilah istri yang terbaik. Sebaik-baiknya istri, apabila dipandang suaminya menyenangkan, bila diperintah ia taat, bila suami tidak ada, ia jaga harta suaminya dan ia jaga kehormatan dirinya”
(Al Hadits)
"Wanita yang paling baik yaitu yang pandai mengendarai unta (mandiri mampu mengurus rumah tangga). Wanita yang terbaik yaitu yang besar kasih sayangnya kepada anak kecil dan pandai mengurus harta suaminya yang sedikit (miskin)."
(H.R. Ahmad, Bukhari dan Muslim)
Al- Bazzar dan At Thabrani meriwayatkan bahwa seorang wanita pernah datang kepada Rasullullah SAW lalu berkata : “ Aku adalah utusan para wanita kepada engkau untuk menanyakan : Jihad ini telah diwajibkan Allah kepada kaum lelaki, Jika menang mereka diberi pahala dan jika terbunuh mereka tetap diberi rezeki oleh Rabb mereka, tetapi kami kaum wanita yang membantu mereka , pahala apa yang kami dapatkan? Nabi SAW menjawab :” Sampaikan kepada wanita yang engkau jumpai bahwa taat kepada suami dan mengakui haknya itu adalah sama dengan pahala jihad di jalan Allah, tetapi sedikit sekali di antara kamu yang melakukanya.
(HR. Ath Thabrani)
“Nikahilah wanita yang penuh cinta ...”
(HR. Imam Ahmad)
“Nikahilah wanita sesungguhnya mereka lebih banyak keturunannya, lebih manis tutur katanya dan lebih menerima dengan sedikit(qanaah). dan dalam riwayat lain “Lebih sedikit tipu dayanya”. (HR.Ibnu Majah)
”Bagi seorang lelaki beriman, sesudah takwa kepada Allah SWT, maka tidak ada sesuatu yang paling baik bagi dirinya, selain istri yang shalehah. Yaitu, taat bila diperintah, melegakan bila dilihat, ridha bila diberi yang sedikit, dan menjaga kehormatan diri dan suaminya, ketika suaminya pergi.”
(HR Ibnu Majah).
“Maukah aku beritahukan padamu sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalehah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila suami sdg pergi ia akan menjaga dirinya”.
(HR. Abu Dawud)
Dari Aisyah ra, ia berkata : "Aku biasa mandi bersama Rasululloh SAW dalam satu tempat mandi. Antara tanganku dan tangan beliau saling bergantian mengambil air, tetapi beliau mendahului aku, sehingga aku berkata : 'Sisakan untukku, sisakan untukku'. Ketika itu kami sedang junub."
(HR. Bukhari dan Muslim).
Dari Aisyah ra, ia berkata : "Rasululloh SAW pernah bersabda : 'Semoga Alloh merahmati suami yang dimandikan istrinya dan ditutup (kekurangan) akhlaqnya."
(HR. Baihaqi).
‘Aisyah r.ha. berkata “Aku bertanya kepada Rasulullah SAW. siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita ?” Jawab baginda, “Suaminya”. “Siapa pula berhak terhadap laki-laki ?” Jawab Rasulullah SAW. “Ibunya”.
“Hak suami itu besar, sehingga seandainya darah atau nanah mengucur dari hidung suami lalu dijilati oleh istrinya masih belum terbayar hak suami itu, dan bila saja manusia diperbolehkan sujud pada manusia, niscaya aku perintahkan istri sujud kepada suaminya“
(HR. Al Hakim)
“Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.”
(HR. An-Nasai)
“Wanita yang paling besar mendatangkan keberkahan adalah seorang istri yang paling mudah menerima nafkah (ridha dengan kemampuan nafkah suaminya)”
(HR. Ahmad dari Siti ‘Aisyah)
“Diperlihatkan neraka kepadaku, ternyata aku dapati kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita yang kufur.” Ada yang bertanya kepada beliau: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Rasulullah menjawab: “Mereka mengkufuri suami dan tidak mensyukuri kebaikannya. Seandainya seorang suami berbuat baik kepada istrinya setahun penuh, kemudian ketika si istri melihat dari suami itu (yang tidak berkenan baginya), dia berkata: “Aku tidak pernah melihat darimu kebaikan sama sekali.” (HR. Al-Bukhari Muslim)
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak (enggan) melainkan yang di langit murka terhadapnya hingga sang suami ridha padanya.”
(HR. Muslim)
“Apabila suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya, namun istrinya enggan dan suami tidur dalam keadaan marah pada istrinya, maka malaikat melaknat atas perempuan itu hingga pagi hari”
(HR. Ahmad)
”Sesungguhnya setiap isteri yang meninggal dunia yang diridhoi oleh suaminya, maka dia akan masuk surga.”
(Hadist riwayat Tirmizi dan Ibnu Majah)
“Wanita yang paling agung barakahnya, adalah yang paling ringan maharnya”
(HR. Ahmad, Al Hakim, Al Baihaqi dengan sanad yang shahih)
“Jangan mempermahal nilai mahar. Sesungguhnya kalau lelaki itu mulia di dunia dan takwa di sisi Allah, maka Rasulullah sendiri yang akan menjadi wali pernikahannya.”
(HR. Ashhabus Sunan)
“Sesungguhnya berkah nikah yang besar ialah yang sederhana belanjanya (maharnya)”
(HR. Ahmad)
“Dari Anas, dia berkata : ” Abu Thalhah menikahi Ummu Sulaim dengan mahar berupa keIslamannya”
(Ditakhrij dari An Nasa’i)
“Sesungguhnya, apabila seorang suami memandang isterinya (dengan kasih & sayang) dan isterinya juga memandang suaminya (dengan kasih & sayang), maka Allah akan memandang keduanya engan pandangan kasih & sayang. Dan apabila seorang suami memegangi jemari isterinya (dengan kasih & sayang) maka berjatuhanlah dosa-dosa dari segala jemari keduanya”
(HR. Abu Sa’id)
“Kawinilah gadis-gadis, sesungguhnya mereka lebih sedap mulutnya dan lebih banyak melahirkan serta lebih rela menerima (pemberian) yang sedikit.”
(HR. Ath-Thabrani)
“Hak suami atas isteri ialah tidak menjauhi tempat tidur suami dan memperlakukannya dengan benar dan jujur, mentaati perintahnya dan tidak ke luar (meninggalkan) rumah kecuali dengan ijin suaminya,
tidak memasukkan ke rumahnya orang-orang yang tidak disukai suaminya“
(HR. Ath-Thabrani)
“Tidak dibenarkan manusia sujud kepada manusia, dan kalau dibenarkan manusia sujud kepada manusia, aku akan memerintahkan wanita sujud kepada suaminya karena besarnya jasa (hak) suami terhadap isterinya.”
(HR. Ahmad)
“Apabila di antara kamu ada yang bersenggama dengan isterinya hendaknya lakukanlah dengan kesungguhan hati. Apabila selesai hajatnya sebelum selesai isterinya, hendaklah dia sabar menunggu sampai isterinya selesai hajatnya“
(HR. Abu Ya’la)
“Apabila seorang di antara kamu menggauli isterinya janganlah menghinggapinya seperti burung yang bertengger sebentar lalu pergi. “(
HR. Aththusi)
Apabila Allah menghendaki rumah tangga bahagia, maka diberikan kecenderungan mempelajari ilmu agama, yang muda menghormati yang tua, serasi ( harmonis ) dalam kehidupan, hemat dan hidup sederhana, melihat ( mengawasi ) cacat / kekurangan mereka masing-masing, dan kemudian melakukan taubat / minta maaf. Dan jika Allah menghendaki sebaliknya, maka ditinggalkannya mereka dalam kesesatan
( HR. Dailami )
Bahwa kebahagiaan keluarga dapat tercapai apabila terpenuhi empat perkara : Yakni keserasian antar suami istri, mempunyai anak yang terdidik, bergaul dengan orang yang sholeh, dan memiliki ketrampilan yang dapat menambah penghasilan.
( HR. Dailami )
Sesungguhnya diantara yang paling dimurkai Allah di hari kiamat ialah seorang suami yang diberitahu oleh istrinya tentang rahasia sedangkan oleh suaminya rahasia tadi disiarkannya.
( HR. Muslim )
Orang yang baik diantara kamu sekalian ialah orang yang paling baik terhadap keluarganya. Saya (Nabi) Adalah orang yang paling baik diantara kalian terhadap keluargaku, tidak ada orang yang mulia kecuali dia memuliakan wanita ( istrinya ), dan tidak ada orang yang menghina wanita (istrinya) kecuali dia sendiri orang yang hina.
( HR. Ibnu Asakir )
Apabila istri itu menjaga sholat lima waktu, puasa romadhon, menjaga kehormatannya dan taat kepada suaminya, maka dia akan masuk surga.
( HR. Al Bazzar )
wanita yang baik adalah yang taat kepada suaminya dan menjaga rumah tangganya serta memelihara rahasia dan harta bendanya.
(QS. An-Nisa' : 34 ).
Istri adalah penanggunjawab rumah tangga suaminya.
(HR. Bukhori & Muslim)
Setengah daripada hak suami atas istrinya adalah bila suami itu menginginkan istrinya lalu mencumbunya, walaupun istrinya itu berada di atas punggung onta, maka jangan sekali-kali istrinya itu menolaknya.
( HR. Baihaqi )
Tak ada manfaat ( lebih utama ) bagi orang mukmin sesudah bertakwa kepada Allah daripada istri yang sholihah, bila disuruh tidak membantah, bila melihat kepadanya hatipun senang, bila bersumpah agar istri berbuat sesuatu tidak ditolaknya, bila suami bepergian iapun menjaga baik-baik dirinya dan hanta suaminya.
( HR. Ibnu Majah dari Umamah ra )
“Ketika seorang istri mencuci pakaian suaminya, maka Alloh menentukan 1000 kebaikan untuknya, mengampuni 2000 kesalahannya, dan dimohonkan ampun oleh semua mahluk yang disinari matahari, serta ditingkatkan derajatnya 1000 tingkat.”
(HR. Abu Mansur dalam musnad Firdaus)
Barakallahufikum ....
Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...
... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...
~ o ~
Salam santun dan keep istiqomah ...
--- Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini ... Itu hanyalah dari kami ... dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan ... ----
Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....
#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
------------------------------------------------
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa'atuubu Ilaik ....
Tiada ulasan:
Catat Ulasan